Sinopsis Novel Matahari
Resensi Novel Matahari – Tere Liye
Judul : Matahari
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Tebal Buku : 400 hlm; 20 cm
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Harga : Rp. 82.000
“Apakah manusia benar-benar menguasai bumi? Tidak juga. Alam yang lebih menguasai bumi. Manusia hanya mencontoh alam sekitar agar bisa bertahan hidup, tapi mereka tetap sangat tergantung dengan siklus alam. Kabar buruk bagi manusia, secara alami, alam punya cara menjaga keseimbangan.”
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.
Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan.
Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.
Mereka pergi ke Klan Bintang menggunakan kapsul perak bernama ILY buatan Ali melalui lorong kuno, tidak menggunakan Buku Kehidupan milik Raib, karena di awal cerita Av dan Miss Selena melarangnya untuk membuka portal menggunakan Buku Kehidupan.
Di pintu lorong kuno mereka sudah disambut dengan ‘penjaga’ yang akhirnya berhasil mereka kalahkan dengan susah payah. Belum lagi di pos terluar Klan Bintang, juga di padang kristal. Ketika di padang kristal, ketika sedang bertarung dan sudah terjepit mereka ditolong oleh empat orang asing yang pada akhirnya membawa mereka menuju Klan Bintang dan bertemu dengan Faar, keturunan Klan Bulan yang tinggal di Klan Bintang.
Awalnya mereka pikir petualangan ini akan semenyenangkan apa yang dipikirkan. Namun setelah bertemu dengan Faar dan orang-orang di Klan Bintang, mereka tahu jika Klan Bintang tidak sedamai dan seindah apa yang terlihat, dengan teknologinya yang super canggih. Semakin lama mereka semakin tahu apa yang terjadi pada klan ini, apa yang mengatur mereka, dan apa yang mereka rencanakan untuk masa depan.
“Hidup ini adalah petualangan. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik.”
Sebenarnya saya baru kemarin membaca Bulan dan langsung membaca Matahari tanpa jeda. Terlalu seru!
Matahari dibuka dengan Ali yang tiba-tiba berubah menjadi sosok idola baru di sekolah, menjadi pemain basket andalan, sampai-sampai tim basket sekolah yang tahun-tahun sebelumnya hanya mampu masuk penyisihan tahun ini masuk final karena ada Ali! Tidak tahu apa yang membuatnya berubah sedrastis itu.
Meskipun begitu, Ali tetap Ali yang rasa ingin tahunya kuat. Memang sih anak-anak genius itu serupa, rasa ingin tahunya di atas rata-rata, tidak puas dengan apa yang sudah dicapai. Dan Ali pun di sini membuat kapsulnya sendiri yang diberinama ILY, yang bisa terbang, yang bisa mengeluarkan listrik, yang bisa menghilang! Dengan mempelajari buku-buku dari Klan Bulan dan Klan Matahari pemberian Av. Tetapi menggabungkan teknologi dari kedua klan adalah sesuatu yang luar biasa. Setelah Ily tewas dalam pertempuran di Klan Matahari, Ali seolah menghidupkan kembali Ily dengan versi yang lebih canggih. Kan baper 😭
“Kenapa kamu memberinya nama ILY?” Seli bertanya saat kami sudah ada di basement.“Satu, untuk mengenangnya....” Ali diam sejenak, mengusap rambut berantakannya. “Dua, kapsul perak ini dibuat agar sama bisa diandalkannya seperti Ily, teman yang setia. Kapsul perak ini juga petarung yang hebat, bisa membela kita dari posisi sulit, seperti yang dilakukan Ily. Tetapi hanya satu yang tidak dimilikinya seperti Ily...”Ali terdiam sejanak.Aku dan Seli menatap Ali. Kami menunggu penjelasan selanjutnya.Ali nyengir lebar. “Kapsul ini tidak secerewet Ily. Dia tidak akan menyuruh kita menyuruh kita bergegas, meneriaki agar kita semangat, atau galak membangunkan kita saat masih lelap, melarang ini, melarang itu. Kapsul ini lebih pendiam. Tapi di atas semua itu, aku memutuskan memberikan nama ILY karena itu adalah nama seseorang yang telah mengorbankan hidupnya demi kita semua. ILY, namanya, akan terus menemani kita bertualang.”
Sebenarnya di buku ketiga ini saya bener-bener geregetan pada Ali. Dimulai ketika ia berubah menjadi pemain basket andalan–yang menurut saya super keren–tapi sosoknya keras kepala. Jika tidak didesak terus menerus oleh Ali mungkin mereka bertiga tidak akan bertualang ke Klan Bintang dan akhirnya terjebak di sana. Tapi jika tidak begitu cerita ini tidak akan ada mungkin. 😅 Banyak kata-kata motivasi dari Ali yang ditujukan untuk Raib maupun Seli, tapi itu juga sepertinya berlaku untuk saya sendiri.
Raib yang merupakan pewaris murni Klan Bulan semakin lama semakin tangguh. Kekuatannya berkembang pesat. Seli pun sudah bisa menggunakan petir biru dan mengasah kekuatan kinetiknya lagi. Seli yang terlihat lebih lemah dari Raib, tapi jika sudah mengamuk saya rasa kekuatannya melebihi kekuatan Raib. Di sini dia agak penakut. Tapi saya maklum(?), siapa juga yang berani keluar dari kapsul jika sebelumnya mereka menghadapi ratusan ular raksasa mengerikan? Ali seperti biasa, kekuatannya muncul jika sudah terdesak dan mengamuk. Tapi kali ini kakuatannya berkali-kali lipat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar